Selasa, 01 Maret 2011

cara sehat dari kanker

Di Indonesia, kanker serviks merupakan salah satu kanker pada perempuan yang paling banyak. Pada umumnya perempuan Indonesia memeriksakan dirinya saat sudah terkena kanker serviks pada stadium lanjut sehingga menyebabkan kematian. Dengan demikian, kanker serviks menimbulkan beban kesehatan, ekonomi dan sosial bagi perempuan dimanapun dan juga bagi keluarganya.

Setiap perempuan berisiko terinfeksi human papilloma virus (HPV) penyebab kanker serviks (onkogenik). HPV onkogenik tipe 16 dan 18 secara bersamaan merupakan penyebab terbanyak kejadian kanker serviks.

Peduli dengan masalah penyakit kanker serviks, inisiatif Pencegahan Kanker Serviks Indonesia, IPKASI, resmi diluncurkan oleh para pengurus dan pemrakarsanya, yaitu dari kalangan dokter ginekolog onkolog dari FKUI/RSCM: Prof. Dr. dr. M. Farid Aziz, Sp.OG(K), Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K), Dr. dr. Laila Nuranna, Sp.OG (K), dan dr. Sigit Purbadi, Sp.OG(K), dan pakar komunikasi Inke Maris, di Jakarta, Kamis (21/10).

IPKASI didirikan sebagai organisasi nirlaba yang beranggotakan individu-individu dari profesi medis maupun non medis, bersifat sosial, dan berfokus pada usaha pencegahan kanker serviks di Indonesia. Kanker serviks di Indonesia menyebabkan kematian 1 perempuan setiap 1 jam.     

Dalam pelaksanaan program kerjanya,  IPKASI telah memperoleh dukungan kerjasama dari Hartati Fauzi Bowo sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta dan Ketua YKI Provinsi DKI Jakarta, juga dari Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, dr. Azimal, M.Kes.